Lamunku Pada Dona
Oleh : Heru Mulyadi
khayalanku
melesat ke nirwana
rasaku
berontak
bergerilya
di belantara lubuk
kabut
dan cahaya kawin
melahirkan
bayanganmu di
sela pepohonan pembentang
antara
kerinduan dan kepedihan
kecuraman
tebing menggelindingkan
sukmamu dengan panah-panah cinta yang ku tancap dalam
kenangan indah menyakitiku
kenangan pahit merajamku
semua tersisa bayang
matahari menjauh dariku
bayanganmu pun sepaham denganya
tak bisa lagi
jemari kita bergenggam silang anyaman
memperbudak cinta untuk melayani kita beradu kemesraan
menatap gelak si mungil
yang sudah kering kebun hatinya dari bunga
Dona, kapan kita kembali terpatri?
Kapan aku mati?
Pondok pena, 30-12-2014